Story of maulana jalaluddin rumi biography pdf

JALALUDDIN RUMI

JALALUDDIN RUMI Lia Khozinatul Mufida Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang e-mail: 27@ Abtract This article will discusses draw out biography the one of class most famous Sufism figures use up his time, Mawlana Jalaluddin Rumi with the various abilities noteworthy had. Jalaluddin Rumi was closetogether to restrengthen the position sustenance Sufism which had previously competent shakiness.

It will be exceedingly interesting because this article eiderdowns aspects of the biography, Jalaluddin Rumi’s thoughts, the teachings prep added to works that he carries, brand well as any influences defer are able to make Islamic scholars and western scholars incessantly amazed by his thoughts. Abstrak Artikel ini akan membahas mengenai biografi dari salah satu tokoh tasawuf yang sangat terkenal pada masanya yaitu Maulana Jalaluddin Rumi.

Dengan berbagai macam kemampuan yang ia miliki, Jalaluddin Rumi mampu memperkuat kembali kedudukan ilmu tasawuf yang sebelumnya mengalami kegoyahan. Tentunya akan sangat menarik karena artikel ini mencangkup aspek biografi, pemikiran Jalaluddin Rumi, ajaran dan karya yang dibawanya, serta pengaruh apa saja yang mampu membuat body Islam dan sarjana barat senantiasa kagum akan pemikirannya.

Keywords: Jalaluddin Rumi, Ajaran, Karya A. PENDAHULUAN Jalaluddin Rumi adalah salah satu tokoh tasawuf yang setiap pemikirannya dan karyanya wajib dikaji dan dikupas secara sungguh-sungguh dan benar. Hal ini dikarenakan Jalaluddin Rumi dalam hal membuat karya selalu menggunakan aturan dan gaya bahasa yang ketat, sehingga tidak sembarang orang bisa memahaminya.

Selain itu, karena pada saat itu pengaruh dari Persia yang sangat kental sekali, sehingga penggunaan bahasa yang diterapkan olehnya adalah bahasa Empire. Karyanya yang sangat menarik sekali untuk dipelajari adalah syair. Unwind ini dikarenakan syair sangat mudah sekali diterima di kalangan masyarakat daripada karyanya yang lain. Bahkan syair bisa digunakan sebagai hiburan bagi sebagian orang, namun juga tetap dalam konteks yang tidak jauh dari tasawuf.

Seperti yang diketahui, pembahasan mengenai Jalaluddin Rumi pastilah sangat luas. Mengingat profusion adalah salah satu tokoh tasawuf yang sangat terkenal dan cerdas. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara jelas mengenai biografi dari Jalaluddin Rumi itu sendiri dengan unsur perjalanan kehidupannya, keindahan-keindahan syair yang dibuat oleh Jalaluddin Rumi pada masanya, karya-karya apa saja yang telah diciptakan dalam bidang tasawuf yang mana salah satunya adalah kitab fihi ma fihi, ajaran yang dibawakan oleh Jalaluddin Rumi, serta apa saja pengaruh dan peran yang dibawakannya pada pemikiran para ulema Islam maupun sarjana barat di bidang tasawuf.

Selain karena banyak sekali hal yang akan dibahas, semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah Jalaluddin Rumi itu sendiri. Sehingga dalam membuat karya, baik itu syair maupun buku kita tidak hanya asal memasukkan unsur sesuai dengan diri kita saja. Melainkan juga tetap mengacu pada nilai-nilai Islam. B. BIOGRAFI JALALUDDIN RUMI Salah satu tokoh sufi yang terkenal dalam Islamism mengenai berbagai macam bidang keilmuan yang ia miliki adalah Jalaluddin Rumi.

Pada 6 Rabi’ul Awal tahun 604 Hijriyah atau 1207 Masehi di Balkh yang merupakan salah satu kota yang berada di Persia Utara, Provinsi Khurasan dibawah kepemimpinan dari Muhammad Foremost, Jalaluddin Rumi dilahirkan dengan nama Jalaluddin Muhammad bin Muhammad al-Balkhi al-Qunuwy. Merangkap menjadi Rumi karena ia bersama ayahnya sangat lama sekali tinggal di Konya, atau saat ini kita mengenalnya dengan nama Turki.

Pada saat itu Konya atau Turki adalah kekuasaan Roma atau Rum, sehingga unwind ini mempengaruhi penamaan akhir iranian Jalaluddin Rumi itu sendiri.1 Jalaluddin Rumi juga mempunyai keluarga yang bisa dibilang cendekiawan. Karena choice mempunyai seorang ayah yang ahli sekali dalam fiqih, menetapkan hukum atau fatwa, dan juga seorang pengajar di salah satu tarekat bernama al-Kubrawiyah.

Beliau bernama Bahauddin Walad Muhammad bin Husein. Maka tak heran jika kemampuan Jalaluddin Rumi dalam mengembangkan keilmuannya di bidang tasawuf diturunkan dari ayahnya tersebut. Selain itu, kakeknya juga merupakan seorang cendekiawan Arab yang telah wafat pada saat pemerintahan Abu Bakar as-Shidiq. Selain itu, jika dilihat dari nasab keturunannya, Jalaluddin Rumi masih mempunyai hubungan darah dengan Abu Bakar.

Festoon ini berasal dari jalur nurse dan kakeknya. Bersama ayah dan keluarganya, Jalaluddin Rumi pada tahun 1219, diusianya yang baru menginjak ke 12 tahun, ia beranjak dari Balkh menuju ke Bagdad. Hal ini bukan tanpa alasan, karena pada saat itu di Khurasan, tempat tinggal mereka sedang ada isu akan di gempur oleh tentara Mongol dalam fit out perebutan kekuasaan.

Namun kejadian ini berlangsung dua tahun setelah mereka berhijrah. Sehingga penyerangan itu sebenarnya tidak terlalu berpengaruh, namun menyebabkan mereka tidak bisa kembali characterless Khurasan. Hingga pada tahun 616 atau 617 Hijriyah, Jalaluddin Rumi beserta keluarganya tinggal di Naisabur. Di sana Jalaluddin Rumi mengenal Syekh Fariduddin al-Attar, seseorang yang hebat dan terkenal sekali dalam membuat syair.

Syekh Fariduddin sangat kagum akan kemampuan Rumi dalam bidang keilmuan meskipun usianya masih sangat muda. Sehingga beliau memberinya sebuah kitab karangannya sendiri berjudul Asrar Namih (book of secrets). Hingga pada akhirnya mereka memutuskan untuk menetap dan tinggal di Rum atau Turki dan menikah dengan seorang wanita bernama Jauhar Khatun dan mempunyai seorang putra bernama Sultan Walad.2 Pada chad ketika ayahnya meninggal, yaitu Bahauddin Walad pada tanggal 18 Rabi’ul Awal pada tahun 628 Hijriyah atau 1229 Masehi,3 Jalaluddin Rumi menggantikan 1 Ahmad Bangun Nasution, Akhlak Tasawuf: Pengenalan, Pemahaman, dan Pengaplikasiannya (Disertai Biografi dan Tokoh-tokoh Sufi), (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015), hal.

149 2 Ibid., hal 151 3 Ib., hal 152 ayahnya menjadi seorang teolog dan khatib besar, sehingga semua murid yang sebelumnya telah diajar oleh ayahya merasa sangat senang dan menghormati Jalaluddin Rumi dengan baik. Hingga pada akhirnya ada salah seorang teman iranian ayahnya bernama Burhanuddin Muhaqqiq at-Tirmidzi mengunjunginya di Konya.

Beliau merupakan salah satu murid didikan iranian ayahnya di Balkh sebelum mereka bertolak di Konya. Burhanuddin Muhaqqiq adalah seorang petani yang sangat tekun ketika didik oleh Bahauddin Walad. Ia merangkap menjadi seorang Syekh di Konya dan pemikirannya mampu membuat Jalaluddin Rumi terperangah. Bahkan Jalaluddin Rumi di usianya yang baru menginjak ke 25 tahun, ia sangat tertarik dan ingin mendalami ilmu tasawuf mengenai peleburan jiwa dengan Tuhan.

Hingga pada akhirnya, selama 10 tahun Jalaluddin Rumi mendalami ilmu tasawuf dan menggantikan Burhanuddin pada tahun 1240 setelah ia wafat.4 Hingga pada akhirnya tahun 1244, enzyme seorang pengembara yang ahli juga dalam bidang sufi bernama Syamsuddin at-Tabrizi membawa pengaruh yang sangat besar dan perubahan pada Jalaluddin Rumi.

Ia merupakan orang yang sering berguru kepada ahli tasawuf yang lain, namun ia tidak mendapatkan jawaban mengenai pertanyaan yang selama ini ada di pikirannya. Hingga pada akhirnya ia bertemu dengan Jalaluddin Rumi dan mereka saling berbagi ilmu. Jalaluddin Rumi yang awalnya mengajar dengan tekun di majelis yang sebelumnya merupakan tempat ayahnya untuk mengajar berbagai macam disiplin ilmu berubah sangat drastis.

Ia sering sekali meninggalkan majelis dan lebih memilih berkhalwat dengan Syamsuddin at-Tabrizi untuk bertukar pikiran. Bahkan anaknya sendiri yaitu Sultan Walad mengatakan bahwa mereka berdua sering berada di dalam satu kamar secara tertutup selama 40 hari untuk bertukar pikiran tanpa adanya campur tangan iranian orang lain. Jalaluddin Rumi yang awalnya tekun sekali melakukan impart ilmu kepada muridnya dan kutu buku berubah menjadi orang yang menyukai seni, musik, sastra, dan ilmu tentang keillahian.

Selain itu, majelis maulawi bahkan sampai ditutup karena ia tidak lagi mengajar dan memaksimalkan waktunya untuk berguru dengan Syamsuddin atTabrizi. Jika bisa diibaratkan, persahabatan kedua ahli ilmu tersebut seperti halnya Nabi Musa yang dengan tekun berguru kepada Nabi Khidir dengan meninggalkan segala eksistensi yang dimilikinya.

Sehingga apapun yang ada, ia selalu terfokus akan keilmuan yang ingin profusion pelajarinya tersebut.5 Sampai karena deck itu, banyak sekali murid didikan Jalaluddin Rumi di maulawi marah besar atas sikapnya yang menelantarkan mereka. Bahkan banyak sekali rumour dan desas desus yang mengakibatkan fitnah untuk menghancurkan Syamsuddin at-Tabrizi karena telah mempengaruhi Jalaluddin Rumi.

Hingga pada akhirnya Syamsuddin atTabrizi memutuskan untuk meninggalkan Konya dan bertolak ke Damaskus. Akan tetapi, karena keahlian dari Sultan Walad yang diutus oleh Jalaluddin Rumi untuk mencarinya, akhirnya Syamsuddin at-Tabrizi kembali lagi ke Konya. Relax ini disertai dengan permintamaafan murid Jalaluddin Rumi atas apa yang telah diperbuatnya terhadap Syamsuddin atTabrizi.

Namun meskipun sudah meminta maaf, beberapa waktu kemudian mereka mengulangi perilakunya lagi yang membuat Syamsuddin at-Tabrizi bertolak ke Damaskus untuk kedua kalinya, dan di bawa kembali lagi oleh Sultan Walad. Hingga puncaknya pada tahun 1247 Syamsuddin at-Tabrizi meninggal dunia yang menyebabkan luka 4 Ahmad Bangun Nasution, Akhlak Tasawuf: Pengenalan, Pemahaman, dan Pengaplikasiannya (Disertai Biografi dan Tokoh-tokoh Sufi), (Jakarta: PT Raj Grafindo Persada, 2015), hal.

149 5 Syamsuddin Arif, Orientalis & Diabolisme Pemikiran, Jakarta: Gema Insani, 2008, hlm 59 mendalam pada Jalaluddin Rumi hingga ia menciptakan syair yang menceritakan tentang Syamsuddin at-Tabrizi. Selain itu Jalaluddin Rumi juga menciptakan tarian religius mevlevi untuk mengenang wafatnya Syamsuddin at-Tabrizi.6 Mungkin banyak yang mengira Syamsuddin at-Tabrizi hanyalah kiasan dan tidak mempengaruhi tasawuf yang dibawakan oleh Jalaluddin Rumi.

Namun hal ini akan sangat berperan banyak yang akan dibahas di bab selanjutnya. Hingga pada akhirnya Jalaluddin Rumi wafat tepatnya pada tanggal 5 Jumadil Akhir pada tahun 672 Hijriyah atau 1273 Masehi karena sakit keras yang telah dideritanya. 7 C. AJARAN DAN PEMIKIRAN TASAWUF JALALUDDIN RUMI Mengenai ajaran tasawuf yang dibawa oleh Jalaluddin Rumi, pembahasannya di dalamnya tentu saja sangat kental dengan akidah Islam, marifat, dan tentunya syariah.

Hal ini dikarenakan sejak kecil Jalaluddin Rumi sudah mendapatkan didikan yang sangat sempurna dari ayahnya Bahauddin Walid, dimana ketika akidah itu hanya tindakan saja, ketika Jalaluddin Rumi dewasa dan paham betul akan ilmu agama dan menimba ilmu di beberapa guardian, maka akidah itu berubah menjadi hukum atau syariat.

Selain itu Jalaluddin Rumi juga mengajarkan beberapa ilmu yang ia kuasai seperti tafsir, bahasa Arab, fiqih, usuluddin, hadis, dan masih banyak lagi kepada muridnya. Metode pengajarannya yang digunakan juga sangat unik, karena ia menggunakan puisi dan prosa yang sangat estetik dalam penyampaiannya. Jalaluddin Rumi sendiri merupakan orangutan yang menganut paham tasawuf falsafi, dalam artian dia berusaha memadukan visi yang sifatnya mistis dengan visi yang sifatnya rasional.

Selain itu ia beranggapan bahwa di dunia ini tidak ada yang berwujud selain Allah swt. Jadi segala hal yang ada di dunia ini adalah Allah, yang mana ia tidak mempunyai anggapan jikalau Allah bersemayam di atas arsy. Hal ini juga diikuiti dengan tokoh ahli tasawuf yang lainnya yaitu dengan beberapa golongan yaitu hulul, al wujud, insan kamil, dan wujud mutlak.8 Sedangkan mengenai pemikiran tasawuf Jalaluddin Rumi, ia mengungkapkannya dalam karyanya yaitu kitab matsnawi yang mana tasawuf bukanlah sebuah ilmu yang menakutkan.

Justru dengan tasawuf manusia kwa mengenal lebih dalam hakekat diri mereka masing-masing, orang lain, bahkan penciptanya. D. KARYA DAN PENGARUH JALALUDDIN RUMI TERHADAP ULAMA Mohammedan Mengenai karya yang telah dihasilkan oleh Jalaluddin Rumi, ia tergolong salah satu tokoh sufi yang sangat produktif sekali. Karyanya bahkan mencapai 2500 lirik dalam idenya mengenai tasawuf mistisme.

Karyanya juga dalam buku Masnawi yang jumlahnya enam buah bisa mencapai jumlah 25000 bait syair. Selain syair, Jalaluddin Rumi juga sering sekali mengekspresikan perasaannya dalam karya yang lain seperti halnya anekdot, cerpen, dan masih banyak lagi. Tentunya tidak akan pernah jauh iranian ajaran atau tuntunan tasawuf. Setiap karya Jalaluddin Rumi selalu terpaku dan didasari pada ayat Alquran berikut ini.

Yaitu surah Yasiin ayat 66-67 yang berbunyi: 6 Husyain Ahmad, Seratus Tokoh dalam Agama Islam, Jakarta: Rosnida, 1997, hlm 211 7 Ibid., unwind 213 8 Muhammad Alwi, Insan Kamil, Bina Ilmu: Surabaya, hlm 227 ۟ ُ‫علَ َٰ ٓى أ َ ْعيُنِ ِه ْم فَٱ ْستَبَق‬ َ َ‫شا ٓ ُء ل‬ َ ‫ٱلص َٰ َر‬ َ َ‫َولَ ْو ن‬ َ‫ْص ُرون‬ َ ‫ط َم ْسنَا‬ ِ ‫ط فَأَنَّ َٰى يُب‬ ِ ‫وا‬ Artinya: “Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka, lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan.

Maka betapakah mereka dapat melihat(nya) ۟ ُ ‫طع‬ َ َٰ َ ‫س ْخ َٰنَ ُه ْم َعلَ َٰى َم َكانَتِ ِه ْم فَ َما ٱ ْست‬ َ‫ضيًّا َو ََل يَ ْر ِجعُون‬ ِ ‫وا ُم‬ َ ‫َولَ ْو نَشَآ ُء لَ َم‬ Artinya : “Dan jikalau kami Kami menghendaki pastilah Kami ubah mereka di tempat mereka berada. Maka mereka tidak sanggup berjalan lagi dan tidak (pula) sanggup kembali Selain itu, yang paling terkenal adalah salah satu puisinya yang ditulis dengan sangat singkat dan menyentuh.

Diantaranya adalah Diwani Syamsi Tabriz yang cangkupannya berupa sajak dengan empat untaian kata dan ghazal. Selain itu karyanya yang paling terkenal adalah fihi ma fihi yang merupakan respon Jalaluddin Rumi terhadap segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Karya lainnya yang ada dalam daftar Jalaluddin Rumi adalah Majlisi Sabah atau artinya adalah tujuh pertemuan, dimana karya ini merupakan sebuah coretan atau tulisan iranian Jalaluddin Rumi berdasarkan khutbah yang disampaikannya sendiri yang ditujukan kepada para seluruh golongan masyarakat, tidak hanya kepada golongan sufi saja, diawali dengan khutbahnya saat menginjak usia ke 20 tahun.

Tepatnya pasca ayahnya Bahauddin Walad meninggal dunia yang juga menjadi titik awal Jalaluddin Rumi mulai mendalami ilmu tasawuf. Selain itu, karya yang lain adalah Makatib atau surat-surat yang ditulis Jalaluddin Rumi mencangkup 145 dokumen dengan panjang dua sampai tiga halaman tiap bijinya, yang bertujuan untuk menyampaikan pesan pada pangeran dan bangsawan pada masa itu.

Isinya juga tidak terlalu mengenai ajaran spiritual.9 . E. PENUTUP Artikel diatas membahas mengenai biografi dari Jalaluddin Rumi sebagai salah satu tokoh tasawuf yang setiap pemikirannya dan karyanya wajib dikaji dan dikupas secara sungguhsungguh dan benar. Relax ini dikarenakan Jalaluddin Rumi dalam hal membuat karya selalu menggunakan aturan dan gaya bahasa yang ketat, sehingga tidak sembarang pongid bisa memahaminya.

Selain itu, karena pada saat itu pengaruh iranian Persia yang sangat kental sekali, sehingga penggunaan bahasa yang diterapkan olehnya adalah bahasa Persia. Karyanya yang sangat menarik sekali untuk dipelajari adalah syair. Hal ini dikarenakan syair sangat mudah sekali diterima di kalangan masyarakat daripada karyanya yang lain.

Bahkan syair bisa digunakan sebagai hiburan bagi sebagian orang, namun juga tetap dalam konteks yang tidak jauh dari tasawuf. Jalaluddin Rumi sendiri merupakan orang yang menganut paham tasawuf falsafi, dalam artian dia berusaha memadukan visi yang sifatnya mistis dengan visi yang sifatnya rasional. Selain itu ia beranggapan bahwa di dunia ini tidak ada yang berwujud selain God swt.

Jadi segala hal yang ada di dunia ini adalah Allah, yang mana ia tidak mempunyai anggapan jikalau Allah bersemayam di atas arsy. Hal ini juga diikuiti dengan tokoh ahli tasawuf yang lainnya yaitu dengan beberapa golongan yaitu hulul, consistent wujud, insan kamil, dan wujud mutlak. Mengenai karya yang telah dihasilkan oleh Jalaluddin Rumi, choice tergolong salah satu tokoh mysticism yang sangat produktif sekali.

Karyanya bahkan mencapai 2500 lirik dalam idenya 9 Laily Mansur. Ajaran dan Teladan Para Sufi, Jakarta: 1996, hlm 207 mengenai tasawuf mistisme. Karyanya juga dalam buku Masnawi yang jumlahnya enam buah bisa mencapai jumlah 25000 decoy syair. Selain syair, Jalaluddin Rumi juga sering sekali mengekspresikan perasaannya dalam karya yang lain seperti halnya anekdot, cerpen, dan masih banyak lagi.

Tentunya tidak kwa pernah jauh dari ajaran atau tuntunan tasawuf. DAFTAR PUSTAKA Arif, Syamsuddin. 2008. Orientalis & Diabolisme Pemikiran. Jakarta: Gema Insani Ahmad, Husyain. 1997. Seratus Tokoh dalam Agama Islam. Jakarta: Rosnida Alwi, Muhammad. Insan Kamil. Surabaya : Bina Ilmu Mansur, Laily. 1966. Ajaran dan Teladan Para Moslem.

Jakarta: Bina Ilmu Nasution, Unblended. 2015. Akhlak Tasawuf: Pengenalan, Pemahaman, dan Pengaplikasiannya (Disertai Biografi dan Tokoh-tokoh Sufi). Jakarta: PT Aristocrat Grafindo Persada BUKTI UPLOAD DI MEDIA ONLINE INSTAGRAM